Penjual Obat
Suatu hari ada seorang penjual obat yang sedang mempromosikan
obat bawaannya. Dia berkata “Obat-obatini obat mujarab semua penyakit
bisa hilang,semua penyakit bisa hilang,ini obat luar biasa, ini obat benarbenar mujarab, ini obat bukan sembarang obat, ini obat dewa, benarbenar mujarab”.
Sambil mengangkat-angkat obat yang dibawanya di terus berbicara
“Apa pun penyakitnya pasti bisa hilang, sakit panu, panunya hilang, sakit
pusing, pusingnya hilang, ketombe, kutu semuanya bisahilang, cukup
diuleskan semuanya pasti hilang, leyap tak bersisa.
Setelah banyak berbicara panjang lebar, banyak orang-orang yang
berkumpul mengelilinginya, samikin-lama semakin banyak.Terus-menerus
dia mengucapkan hal itu “semua penyakit bisa hilang, semua penyakit
bisa hilang”.
Akhirnya ada sesorang yang bertanya kepada si penjual obat “Kalau
sakit mata bagaimana ?” tanpa berpikir panjang si penjual obat langsung
menjawab “matanya hilang…”. Mendengar hal tersebut orang yang
bertanya tadi lari terbirit-birit meninggalkan tempat tukang obat tersebut,
dan semua orang berkumpul tersebut pada berlarian ketakutan, karena di
antara mereka ada yang sakit kepala, pinggang, kaki. Mereka semua
pada takut, takut kalau organ tubuh mereka yang sakit jadi hilang, kan
repot kalau kepala, pinggang, dan kakimereka hilang, lenyap tak bersisa.
Suatu hari ada seorang penjual obat yang sedang mempromosikan
obat bawaannya. Dia berkata “Obat-obatini obat mujarab semua penyakit
bisa hilang,semua penyakit bisa hilang,ini obat luar biasa, ini obat benarbenar mujarab, ini obat bukan sembarang obat, ini obat dewa, benarbenar mujarab”.
Sambil mengangkat-angkat obat yang dibawanya di terus berbicara
“Apa pun penyakitnya pasti bisa hilang, sakit panu, panunya hilang, sakit
pusing, pusingnya hilang, ketombe, kutu semuanya bisahilang, cukup
diuleskan semuanya pasti hilang, leyap tak bersisa.
Setelah banyak berbicara panjang lebar, banyak orang-orang yang
berkumpul mengelilinginya, samikin-lama semakin banyak.Terus-menerus
dia mengucapkan hal itu “semua penyakit bisa hilang, semua penyakit
bisa hilang”.
Akhirnya ada sesorang yang bertanya kepada si penjual obat “Kalau
sakit mata bagaimana ?” tanpa berpikir panjang si penjual obat langsung
menjawab “matanya hilang…”. Mendengar hal tersebut orang yang
bertanya tadi lari terbirit-birit meninggalkan tempat tukang obat tersebut,
dan semua orang berkumpul tersebut pada berlarian ketakutan, karena di
antara mereka ada yang sakit kepala, pinggang, kaki. Mereka semua
pada takut, takut kalau organ tubuh mereka yang sakit jadi hilang, kan
repot kalau kepala, pinggang, dan kakimereka hilang, lenyap tak bersisa.